Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir (OI) bersama instansi terkait mengambil langkah proaktif dalam mengoptimalkan peran Kedokteran Forensik sebagai garda terdepan dalam proses identifikasi korban bencana massal. Peningkatan risiko bencana alam maupun non-alam di wilayah ini menuntut kesiapan yang terkoordinasi. Optimalisasi ini mencakup penyusunan prosedur operasi standar (SOP) yang jelas, pembentukan tim respons cepat, dan peningkatan komunikasi antarinstansi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, rumah sakit, dan tim DVI (Disaster Victim Identification). Tujuannya adalah memastikan bahwa proses identifikasi korban dapat berjalan cepat, akurat, dan bermartabat.

Optimalisasi peran forensik ini berfokus pada dua aspek utama: peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pemenuhan infrastruktur. Tim dokter dan ahli forensik di Ogan Ilir kini diperkuat dengan pelatihan intensif mengenai teknik-teknik identifikasi korban bencana, termasuk penggunaan metode primer (sidik jari, data gigi/odontologi, dan DNA) dan sekunder (properti, rekam medis). Selain itu, penyediaan fasilitas post-mortem yang memadai di rumah sakit rujukan daerah juga menjadi prioritas. Hal ini penting untuk memastikan pengambilan data ante-mortem (data sebelum kematian) dan post-mortem (data setelah kematian) dapat dilakukan secara sistematis.

Keberhasilan identifikasi korban bencana memiliki implikasi hukum dan psikologis yang sangat besar. Dari sisi hukum, data forensik yang akurat diperlukan untuk penerbitan akta kematian dan penyelesaian hak-hak perdata korban. Sementara dari sisi psikologis, identifikasi yang cepat membantu keluarga korban mendapatkan kepastian dan memulai proses pemulihan emosional. Kepala BPBD Ogan Ilir menegaskan bahwa integrasi ilmu kedokteran forensik dalam rencana tanggap bencana adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk melindungi hak-hak korban dan keluarga, bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.

KeberhasilanLangkah jangka panjang yang sedang didorong adalah pembangunan dan pemeliharaan database komunitas yang berisi data primer penduduk Ogan Ilir, seperti rekam gigi atau sidik jari, yang dikelola secara sukarela dan rahasia. Database ini akan menjadi aset vital yang sangat mempercepat proses identifikasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana massal. Dengan kolaborasi yang erat antara tenaga kesehatan, kepolisian, dan pemerintah daerah, Ogan Ilir bertekad menjadi daerah yang unggul dalam manajemen bencana, di mana peran Kedokteran Forensik dioptimalkan sepenuhnya dari tahap persiapan hingga pascabencana.